Sabtu, 01 Oktober 2011

ORGANISASI NON LABA


PENDAHULUAN

          Organisasi identik dengan sekelompok individu yang terstruktur yang berada dalam sebuah sistem. Secara umum, organisasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis dalam pembagian kerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi dalam suatu organisasi :
  •   Adanya jenjang atau struktur jabatan, sehingga memungkinkan semua individu daam organisasi tersebut memiliki posisis yang jelas.
  •    Adanya pembagian kerja, agar setiap individu memiliki tanggung jawab.
Organisasi itu sendiri terbagi menjadi dua, diantaranya organisasi laba/profit dan organisasi non laba/non profit. Dalam tulisan ini, saya akan membahas mengenai organisasi non profit.

TEORI

            Organisasi non laba atau non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung isu atau perihal didalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang komersil tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba.
            Perbedaan antara organisasi non laba dan organisasi laba, diantaranya terletak dalam hal kepemilikan. Dalam organisasi non laba tidak jelas siapa pemilik organisasi tersebut, sedangkan dalam organisasi laba pemiliknya diketahui dengan jelas. Kemudian dalam hal donatur, organisasi non laba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan, sedangkan organisasi laba sudah memiliki dana yang diperoleh dari keuntungan usahanya sendiri.
            Contoh-contoh organisasi non laba antara lain seperti gereja, rumah sakit, organisasi politis, klinik publik dan lain-lain.

PERMASALAHAN

          LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) merupakan salah satu organisasi non laba yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanannya kepada masyarakat umum tanpa bertujuan memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut. LSM bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara. Sebagai sebuah organisasi, LSM juga berpotensi memiliki konflik. Konflik yang muncul pada organisasi nirlaba tergantung pada tiga faktor utama: ukuran, bentuk dan sumber daya. Ditinjau dari sumber pengaruh, ada dua faktor yang mengakibatkan konflik, yaitu bersumber dari problem internal atau eksternal organisasi. Konflik juga dapat terjadi karena tipologi kepemimpinan dalam organisasi.
            Kebanyakan organisasi non laba di Indonesia dalam keadaan lemah karena tidak adanya misi yang jelas. Misi-misi tersebut hanyalah kata-kata yang mengambang dan dapat dimultitafsirkan. Kondisi tersebut juga dapat mempengaruhi struktur dalam organisasi tersebut.

KESIMPULAN

            Organisasi laba maupun non laba, keduanya sama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan berorganisasi mampu melatih individu dalam bertanggung jawab dan berjiwa kepemimpinan, dan juga mampu melatih kemampuan dalam memecahkan masalah yang ada.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Swadaya_Masyarakat